Search
logo blog
Blog Elektronika Spot
Pastikan untuk tidak melewatkan artikel yang mungkin anda ingin simak dengan melihat :Daftar Isi
Terima kasih atas kunjungan Anda, semoga bermanfaat.

Beberapa Skematik Radio Jadul

Advertisement

Diagram skematik radio Tjawang dan National.
Radio merek Tjawang dan National pernah beredar di Indonesia pada awal era ’60-an, masa di mana diproduksi radio penerima lokal pertama di Indonesia.
Di masa itu belum ada siaran FM, bahkan siaran AM pada jalur MW (Middle-Frequency) pun belum merebak luas. Kebanyakan siaran radio yang umum di Asia pasifik (bahkan di seluruh dunia) pada waktu itu masih berada di jalur SW (Short-Wave).
Di Indonesia, pemancar lokal pada jalur SW saat itu hanya satu, yaitu RRI (Radio Republik Indonesia). Untuk itulah orang membeli radio, yaitu untuk mendengarkan siaran RRI di gelombang SW.
Apa yang didengarkan?
Tentu saja berita-berita dalam dan luar negeri atau pidato sang presiden legendaris : Bung Karno.
Adakah sajian musik lokal?
Ya, ada. Dendang melayu dari Mashabi dan Djuhana Satar, atau musik pop dari Alfian dan beberapa artis legendaris lain. Musik luar juga kadang ada.
Membosankan?
Tentu tidak. Coba tanyakan saja kepada kakek atau buyutmu.
Konon mereka enjoy.

Sebelumnya, perangkat radio penerima yang beredar rata-rata masih menggunakan tabung vakum dengan sumber daya listrik 110V. Bentuk fisiknya besar-besar, bisa sebesar kandang burung (?).
Setelah penggunaan transistor semakin meluas, maka penggunaan tabung vakum lalu tergeser oleh penggunaan transistor yang (kebanyakan) masih dibuat dari bahan germanium.
Berikut ini adalah beberapa contoh diagram skematik radio penerima yang sudah menggunakan transistor. Kelebihan radio transistor adalah bentuknya yang jauh lebih kecil dan dapat disuplai dengan baterai.
Diagram skematik ini saya dapatkan dari teknisi radio senior jaman dulu, digambar dan dikumpulkan oleh seseorang bernama J.Canny.

Radio Tjawang :

skematik radio tjawang

Ada beberapa skematik radio Tjawang, ini adalah salah satunya. Ini adalah radio penerima satu band yang hanya menerima jalur SW.
Konon menurut babad orang-orang tempo doeloe, radio Tjawang adalah radio yang kejernihannya sulit ditandingi.
Wow...
Semua transistornya adalah transistor-transistor PNP germanium Jepang yang sudah sejak lama tidak diproduksi lagi. Terakhir kali saya masih mendapati transistor-transistor seperti ini beredar pada tahun 1990, itupun sudah sangat sulit.
Tentang transistor-transistor Jepang, Eropa atau Amerika, simak bedanya dalam : Mengenal transistor .

Varco yang digunakan adalah varco logam yang biasanya berkapasitas 500pF. Varco model begini juga sudah lama tidak diproduksi, kalaupun ada maka akan diburu oleh para pembuat pemancar radio amatir.

Radio National EB 45 :

skematik_radio_national_eb45

Merek National menggantikan merek Tjawang.
Model EB 45 termasuk model awal radio National bertransistor. Sebagaimana Tjawang, ini juga radio satu band yang hanya menerima jalur SW. Transistor-transistor yang digunakan tidak lagi transistor Jepang, tapi transistor Eropa. Varco yang digunakan juga varco logam.
Penguat utama menerapkan sistem OT (output transformer) dengan tegangan suplai 9V (6 baterai 1,5V). Kemungkinan suaranya lebih keras sedikit dari produk sebelumnya.

Radio National EB 180 :

skematik_radio_national_eb180

Di Jepang, trend radio mini (radio saku) sudah berlangsung dipelopori oleh sebuah perusahaan yang belum lama berdiri, yaitu : Sony.
Trend itu meluas, di Indonesia pun lalu muncul radio mini EB 180 dari National. Dengan dua baterai 1,5V radio satu band ini dapat menangkap siaran gelombang SW.
Mungkin ini radionya anak muda jaman dulu.
Mereka cukup gaya ketika nampang di tempat hiburan sambil memegangi radio ini. Sesekali mereka tarik antenanya dan mereka putar gelombangnya : cuiiiit...cuiiit...kretekkretek...
Weleh-weleh...
Ribet amat.

Radio National AT 175 :

skematik_national_at175

Ini radio yang sudah lebih canggih, dapat menerima jalur SW dan MW. Radio dua band sejenis ini tetap bertahan trend-nya hingga pertengahan ’70-an. Bahkan di daerah perkampungan radio dua band MW/SW masih banyak dipelihara hingga awal ’90-an.
Entah apa makna dari singkatan AT pada model AT 175 ini.
Advance Technology?
Entahlah...


Simak skematik elektronik jadul lainnya,
Radio Deck jadul : Vintage Deck National SG-1160T dan National SG-2001k

Amplifier jadul : Vintage amplifier National SU-7048 S .

Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

1 komentar:

bagus, kalau ada skema radio noble, saya ingin melihat untuk restorasi radio jadul/kuno

Balas

Silakan komentar dengan IDENTITAS YANG JELAS dan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Elektronika Spot - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger