Search
logo blog
Blog Elektronika Spot
Pastikan untuk tidak melewatkan artikel yang mungkin anda ingin simak dengan melihat :Daftar Isi
Terima kasih atas kunjungan Anda, semoga bermanfaat.

Radio Transistor MW-SW Merek Noble

Advertisement

Ini adalah skematik radio AM 2 dan 3 band merek “Noble” yang pernah beredar di Indonesia pada akhir era ’70 an dan ’80 an.
Skematik ini diambil dari catatan lama akhir era ’80 an ketika radio AM (MW dan SW) portable masih banyak beredar, yaitu ketika mayoritas siaran radio swasta nasional pada waktu itu masih memenuhi jalur AM 530kHz – 1600kHz.
Pada masa sekarang ini, radio jadul semacam ini sudah menjadi barang antik langka yang dicari banyak orang. Skematik ini mungkin bisa dijadikan rujukan, jika masih ada yang menyimpan rongsokan radio ini dan berniat untuk direkondisi.
Gambar di atas adalah skematik bagian ‘receiver’ dari radio Noble NT-297, dua band AM radio dengan suplai 6V (4 baterai 1,5V besar). Silakan klik pada gambar untuk mendapatkan resolusi yang lebih besar.
Yang dicatat memang hanya bagian ‘receiver’ nya saja, bagian audio-amplifiernya tidak dicatat, karena bagian receiver inilah yang dinilai langka dan sangat diperlukan dalam proses pereparasian.
Trafo osilator MW dan SW serta trafo IF (Intermediate Frequency) dicatat nomornya, karena penggantian secara sembarangan menggunakan tipe atau seri yang berbeda, bisa menghasilkan hasil yang kurang baik dan tidak optimal. Jadi, tidak sekedar trafo tala dengan warna merah, putih, kuning, atau hitam saja. Setiap trafo tala mempunyai perbandingan antara gulungan primer dengan sekunder yang berbeda-beda, meskipun mereknya sama (Sumida, Toko RCL, Mitsumi, Toho, dll).

Dengan komponen yang tepat sebagaimana mestinya, radio ini mempunyai penangkapan sinyal yang cukup bagus dan penguatan otomatis (AGC – Automatic Gain Control) yang sempurna. Selektifitasnya pun tinggi dengan derau yang sangat minim (power-suplai menggunakan baterai 6V).
Radio ini sudah menerapkan varco plastik 400pF.
Transistor khusus frekwensi tinggi C1359 berperan sebagai “konvertor” yang mengambil sinyal input dari antenna batang MW dan SW, sedangkan ia pun berosilasi sendiri. Hasil osilasi lalu dicampur dengan sinyal masukan dari antenna, sehingga sinyal dengan frekwensi selisihnya, yaitu 455kHz diumpankan ke trafo IF pertama (Sumida 294A, warna putih). Setelah mengalami dua tingkat penguatan, sinyal antara 455kHz diumpankan ke trafo IF terakhir (Sumida 294C, warna hitam) dan keluarannya disearahkan oleh didoda poin-kontak OA90 atau 1N60. Beberapa komponen pasif (resistor 470 dan dua kondensator 103) membersihkan sinyal keluaran dari frekwkensi tinggi yang masih tersisa, sehingga sinyal audio murni bisa didapatkan di bagian akhir.
Gambar selanjutnya di atas adalah skematik radio AM Noble 3 band, modelnya tidak diketahui. Radio ini mempunyai selektifitas yang bagus hingga ke jalur gelombang pendek SW2.
Mixer dan osilator dibuat terpisah, menjamin frekwensi tala tidak mudah berubah pada level input yang sangat dinamis.
Sebagaimana model sebelumnya, model ini pun sudah menerapkan varco plastik 400pF. Semua trafo tala (osilator dan IF) menggunakan Sumida seri 391. Dan perlu diperhatikan bahwa kopel dari trafo-osilator ke varco pada sirkit tala menggunakan kondensator “polyester” (kondensator kertas) untuk hasil terbaik.

Dari dua skematik di atas, kunci keberhasilan reparasi radio seperti ini agar berfungsi normal seperti aslinya adalah :
1.Semua trafo tala (osilator dan IF) harus sama dengan aslinya
2.Nilai kapasitansi varco harus sesuai dengan aslinya
3.Penyetelan yang optimal, pada semua trafo tala dan trimmer kondensator pada varco untuk semua band frekwensi.


Happy repairing…

Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
This is the current newest page
Previous
Prev Post »

Silakan komentar dengan IDENTITAS YANG JELAS dan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Elektronika Spot - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger