Advertisement
Setiap orang bisa memperbaiki kipas anginnya yang rusak, karena kerusakannya tidak selalu gulungan yang terbakar. Berikut ini ulasan tentang cara memperbaiki kipas angin yang rusak dari berbagai kerusakan yang paling umum terjadi.
Namun sebelum itu, ada baiknya untuk sedikit mengikuti tentang bagaimana caranya sehingga sebuah kipas angin bisa berputar dengan sumber listrik AC.
Cara kerja kipas angin AC .
Kebanyakan kipas angin, pompa air atau mesin cuci yang menggunakan sumber listrik AC mempunyai prinsip yang sama, yaitu menciptakan medan magnet dengan suatu kutub pada beberapa bilah titik di bagian besi bonggol rotor. Sementara itu pada saat yang bersamaan beberapa bilah titik bagian besi bonggol rotor lainnya dibuat bersifat magnet yang berlawanan kutub dengan beberapa bilah sebelumnya.
Akibatnya terjadi medan magnet yang tidak sama antara sebagian bilah yang satu dengan sebagian bilah lainnya. Medan magnet yang tidak sama ini akan menimbulkan dorongan kepada besi bonggol rotor untuk bergerak selangkah karena adanya sifat tarik-menarik dari kutub-kutub magnet yang tidak sama.
Keadaan ini berlangsung setiap kali terjadi setengah putaran gelombang AC. Pada setengah putaran selanjutnya, berlangsung hal yang sama pula, hanya saja arah kutub-kutub magnetnya menjadi saling berbeda dari sebelumnya.
Di dalam proses ini energi listrik AC yang diambil ditransfer menjadi medan-medan magnet bergantian melalui satu kelompok gulungan di dalam besi stator, yaitu kelompok gulungan “run”.
Namun pada motor AC yang seperti ini, agar terjadi pergerakan rotor yang kontinu dan mantap mulai dari awal hingga seterusnya maka dibuat kelompok gulungan kedua, yaitu kelompok gulungan “start”.
Kelompok gulungan ini disambungkan secara seri dengan sebuah kapasitor sehingga padanya akan mengalir arus AC sebagaimana pada kelompok gulungan run juga, tetapi tegangannya bergeser fasa sekitar 90º karena telah melewati kapasitor. Dengan demikian ia menjadi perantara di antara setiap satu langkah pergerakan rotor, maka rotor pun menjadi bergerak bebas langkah demi langkah dari awal hingga akhir.
Kerusakan umum kipas angin .
Di antara kerusakan-kerusakan kipas angin yang paling sering terjadi adalah :
1.Putaran baling-baling melambat hingga akhirnya tidak berputar lagi, kadang disertai dengan aroma seperti kabel atau plastik terbakar. Adakalanya sekilas tampak kepulan asap halus.
2.Ketika awal dinyalakan baling-baling berputar normal, lama-kelamaan (setelah gulungan kipas menjadi panas) putaran baling-baling melambat dan lalu tidak berputar lagi. Tetapi terasa getaran halus saat badan kipas angin dipegang dengan tangan dan getaran itu kadang juga agak terdengar.
3.Ketika kipas angin dinyalakan baling-baling tidak berputar, tetapi terasa ada getaran halus berikut sedikit suara getaran.
4.Mati total, tidak terasa dan tidak terdengar getaran apapun.
Sebelum memeriksa dan memperbaiki kipas angin, bagi yang belum pernah membukanya ada baiknya mengikuti petunjuk-petunjuk yang disertai dengan gambar berikut ini :
Gambar (1) : Buka bagian depan penutup kepala kipas angin setelah sebelumnya melepas baling-baling.
Gambar (2) : Membuka tombol/tuas penggerak kepala kipas angin. Pada beberapa merek terdapat baut sekrup di dalam lubang tuasnya, periksalah untuk memastikannya dan bukalah dengan obeng plus. Pada kipas angin yang tidak ada baut sekrupnya cukup ditarik dengan kuat ke atas.
Gambar (3) : Membuka mekanik penggerak kepala kipas angin setelah sebelumnya membuka tutup kepala belakang kipas angin.
Gambar (4) : Baut dan mur di tepi-tepi kepala kipas angin dibuka, lalu melepas “spi” pembatas baling-baling.
Setiap kali mulai membuka, ingat-ingatlah posisinya serta baut/mur yang digunakan agar tidak tertukar-tukar atau hilang.
Memperbaiki kerusakan kipas angin .
Kerusakan pada poin pertama biasa terjadi jika kapasitor rusak atau gulungan yang terbakar. Kerusakan kapasitor non-polar seperti yang ada pada kebanyakan motor AC seringkali disertai dengan kepulan asap dan bocornya body/casing kapasitor.
Untuk memastikannya maka kapasitor perlu diperiksa dengan teliti, sebab kebocoran body hingga menimbulkan asap kadang hanya kecil saja, nyaris tak terlihat.
Lepaskan sambungan kabel kapasitor dan test-lah kapasitor dengan menggunakan AVO-meter. Jika memang rusak maka gantilah ia dengan kapasitor yang bentuk dan ukurannya sama.
Gulungan yang terbakar ditandai dengan besi stator di mana gulungan berada terasa sangat panas. Jika yang rusak gulungan, maka mau tidak mau harus digulung ulang. Namun di sini tidak dibahas bagaimana cara menggulung ulang gulungan kipas angin karena akan terlalu panjang.
Jika tidak bisa menggulung ulang sendiri, dapat meminta tolong kepada tukang gulung kipas angin. Atau pilihan selanjutnya adalah mengganti kepala kipas angin secara keseluruhan karena sudah banyak dijual di toko-toko spare-part elektronik.
Kerusakan pada poin kedua mungkin disebabkan oleh dua hal : kapasitor yang melemah atau bosh as rotor sudah “over-hole” sehingga as rotor tidak lagi stabil pada posisinya. Lubang bosh as rotor yang sudah terlalu longgar akan semakin nyata berpengaruh ketika ia memuai karena terkena panas.
Periksalah kapasitor dengan AVO-meter, pastikan nilai kapasitasnya tidak melenceng dari yang tertera atau langsung ganti saja ia.
Apabila ternyata kapasitor tidak bermasalah, kemungkinan bosh as rotor yang bermasalah. Yang paling sering bermasalah adalah bosh bagian depan.
Cabutlah bosh tersebut dan ganti dengan yang baru. Cara mencabutnya adalah dengan mencongkel sisi-sisi pengait pegangannya (biasanya ada 4) hingga lurus, lalu mengangkatnya.
Bawa contoh bosh ketika membelinya di toko spare-part elektronik, sebab modelnya ada bermacam-macam.
Jika telah selesai dipasang kembali, beri beberapa tetes pelumas encer kepada kedua bosh (depan dan belakang) lalu tutup casing gulungan beserta rotor kipas angin di dalamnya.
Cobalah putar as rotor dengan tangan. Jika sulit bergerak, pukul-pukul sedikit dengan gagang obeng as rotor tersebut ke kiri atau ke kanan. Lakukan ini hingga as rotor lancar bergerak ketika diputar dengan tangan.
Kerusakan pada poin ketiga dapat disebabkan oleh kapasitor yang rusak (putus) atau gulungan yang rusak (hubung-singkat pada sebagian kawat-kawat emailnya). Tentang kemungkinan dua permasalahan ini tidak berbeda dengan yang telah dipaparkan pada kerusakan poin pertama.
Kerusakan poin keempat penyebabnya bisa bermacam-macam : Kabel AC yang putus, thermal-fuse yang putus atau ada bagian gulungan yang putus.
Kabel AC (kabel sambungan ke listrik) yang putus ditandai dengan lampu indikator yang tidak menyala. Kabel AC dapat diperiksa dengan AVO-meter pada posisi Ohm X1. Dari dua kabel yang berdampingan, periksa masing-masingnya dari ujung yang satu ke ujung lainnya. Jika jarum AVO-meter bergerak maka berarti kabel masih baik. Jika ada pada salah satu pengecekan yang tidak sedemikian maka berarti kabel sudah rusak dan perlu diganti.
Kerusakan thermal-fuse (sekering panas) adalah kerusakan yang paling sering terjadi. Jika ia putus, kipas angin akan mati tetapi lampu indikator masih menyala.
Thermal-fuse terletak menempel di gulungan, warnanya ada yang hitam, biru dan ada juga yang berwarna putih. Pada sebagian merek kipas angin thermal fuse diletakkan di bawah tumpukan sambungan kabel. Untuk menemukannya sambungan-sambungan kabel yang telah terikat mengeras ini perlu diurai satu-persatu dengan hati-hati agar tidak ada kawat gulungan yang putus.
Apabila thermal fuse sudah ditemukan, periksalah dengan AVO-meter (Ohm X1). Jika memang putus gantilah dengan yang berukuran sama (biasanya 130ºC).
Tetapi perlu diperhatikan bahwa thermal-fuse putus biasanya disebabkan karena gulungan terlalu panas, dan gulungan bisa menjadi terlalu panas adalah apabila gerakan baling-baling tidak lancar/terhambat. Carilah faktor penghambatnya ini, barangkali bosh sudah dipenuhi dengan kotoran.
Bersihkan kedua bosh dan beri beberapa tetes pelumas encer agar as rotor bergerak lancar.
Adapun gulungan yang putus masih dapat diperbaiki (disambungkan) jika putusnya kawat gulungan masih terlihat. Jika tidak terlihat karena putus di bagian dalam gulungan, maka kasusnya sama dengan kasus gulungan yang terbakar.
Demikianlah.
Semua barang memang ada saat-saatnya rusak. Meskipun ada kerusakan yang masih dapat diperbaiki, harus diakui pula bahwa ada kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Tetapi hanya orang yang masih mempunyai kemauan untuk memperbaiki yang lebih tahu, manakah yang masih dapat diperbaiki dan manakah yang tidak.
Keep happy repairing!
Tulisan tentang perbaikan peralatan rumah-tangga lainnya :
Perbaikan water-dispenser : Memperbaiki dispenser
Perbaikan setrika listrik : Memperbaiki setrika listrik
Perbaikan penanak nasi/rice-cooker : Memperbaiki penanak nasi listrik .
1 komentar:
makasih buat artikelnya
BalasSilakan komentar dengan IDENTITAS YANG JELAS dan tidak menyertakan live-link atau spam.