Search
logo blog
Blog Elektronika Spot
Pastikan untuk tidak melewatkan artikel yang mungkin anda ingin simak dengan melihat :Daftar Isi
Terima kasih atas kunjungan Anda, semoga bermanfaat.

Alarm Pintu Terbuka

Advertisement

Rangkaian alarm berikut ini akan membunyikan suara jika pintu ada yang membuka. Alarm akan tetap berbunyi meskipun pintu kembali ditutup, kecuali jika di-reset oleh pemilik rumah.
Alarm yang seperti ini kadang diperlukan untuk memproteksi rumah atau ruangan dari penyusup atau orang asing yang tidak diizinkan masuk. Penyusup yang pintar sekalipun mungkin akan tetap kebingungan bagaimana untuk mematikan bunyi alarm karena sekali saja pintu telah sempat terbuka, maka alarm akan tetap berbunyi hingga sang pemilik rumah meresponnya.

door alarm

Daftar komponen :
R1, R2, R4 = 10k
R3 = 2k2
R5 = 1k
R6 = 56k
R7 = 1k5
C1 = 10µF/25V
C2, C3 = 103
C4 = 100µF/16V
T1 = C945
T2 = FCS 9012
T3 = BD139
IC1 = 555
Sw1 = switch on-off (togel)
Spkr = speaker 8Ω

Cara kerja rangkaian alarm pintu terbuka .
Inti dari rangkaian adalah sebuah astable-multivibrator (IC 555) yang menghasilkan gelombang blok berfrekwensi audio sebagai bunyi alarm. Gelombang blok ini kemudian diperkuat oleh T3 untuk mengemudikan speaker.
T1, T2 beserta beberapa komponen pasif di sekitarnya membentuk rangkaian “pengunci” yang akan memberikan suplai tegangan positif kepada pin 4 dari IC1 apabila sekali saja inputnya (basis T1) mendapatkan tegangan bias positif. Pin 4 pada IC1 merupakan pin “start”, yaitu pin pengaktif multivibrator untuk bekerja jika padanya diberikan tegangan suplai.
Tegangan bias bagi basis T1 akan didapatkan jika antara titik A dan B (yang sebelumnya tersambung) terputus dari sambungan. Meskipun kemudian antara A dan B kembali disambungkan, basis T1 akan tetap mendapatkan tegangan bias karena adanya umpan balik melalui R4.
Dalam rancangan seperti ini R2 telah diperhitungkan agar nilainya tidak terlampau kecil, sebab jika terlalu kecil akan dapat me-nol-kan tegangan hasil umpan balik oleh R4.

Pemasangan alarm pada pintu .
Sebetulnya bukan hanya untuk pintu rumah. Bisa saja alarm dipasang untuk pintu gerbang, pintu garasi, pintu kandang kambing atau kandang ayam.... Pokoknya memberitahu apabila pintu ada yang membuka tanpa izin, entah maling atau bukan…
Selain perakitan rangkaian yang benar, kunci keberhasilan kinerja rangkaian ini juga terletak pada bagaimana membuat pemicu agar rangkaian alarm berbunyi. Dalam kondisi normal (pintu tertutup) titik A dan B tersambung.
Cara paling mudah mengupayakan ini adalah dengan memasang kabel kecil yang disambungkan di antara A dan B. Penyambungannya hanya sekedar menempel saja, yang penting secara elektrik terkoneksi.
Kabel ini kemudian direntangkan di sepanjang bagian pintu yang sedang tertutup. Apabila pintu ada yang membuka maka rentangan kabel akan terdorong oleh pintu sehingga sambungannya terlepas (copot). Alarm pun berbunyi.
Untuk pintu dorong ke samping atau ke atas (gerbang atau garasi), sebagian badan kabel disangkutkan ke salah satu bagian pintu. Ketika pintu ada yang mendorong untuk terbuka maka sambungan kabel akan tertarik oleh pintu dan terlepas.

Cara lainnya adalah dengan membuat titik A dan B dengan dua buah paku payung atau paku beton ukuran pendek. Pada setiap paku payung atau paku beton tersebut ditautkan kabel, lalu kedua paku payung atau paku beton tersebut ditancapkan di kusen pintu dekat engsel. Buatlah jarak antara keduanya beberapa centimeter saja. Kini, dua buah paku payung atau paku beton tersebut telah menjadi titik A dan B.
Kabel yang telah ditautkan ke titik A dan B di kusen pintu tersebut lalu dihubungkan ke A dan B pada rangkaian alarm.
Setelah itu pada bagian pintu yang sejajar dengan posisi titik A dan B (di kusen) ditempelkan selempengan logam tipis yang bersifat pegas. Lempengan ini tidak usah terlalu lebar, yang penting telah mencakup titik A dan B. Penempelan lempengan pegas tipis ini bisa menggunakan baut sekrup atau paku.

penempatan alarm pintu

Apabila pintu ditutup, lempengan pegas ini akan menempel pada titik A dan B, sehingga A dan B tersambung olehnya.
Apabila pintu dibuka, maka lempengan pegas yang menempel pada pintu tersebut menjadi tidak lagi menyambungkan titik A dan B.
Alarm pun berbunyi.
Jika alarm sudah terlanjur berbunyi, cara meresetnya adalah dengan kembali menutup pintu (menyambungkan A dan B) kemudian mematikan alarm melalui Switch Sw1.

Dalam prakteknya, penempatan rangkaian alarm tidak harus dekat dengan pintu, bisa saja ditempatkan di kamar atau ruangan lain yang mudah dijangkau pemilik rumah. Yang penting antara rangkaian alarm dengan titik A dan B tetap terhubung dengan kabel, tidak masalah seberapa panjang kabel yang digunakan.

Keep happy soldering!


Tulisan lainnya :
Alat komunikasi antar tetangga : Interkom

Pembatas arus untuk DC regulator : Sekering elektronik DC .

Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

1 komentar:

Mas punya rangkaian alarm yg terdiri dari 2 saklar, satu saklar push off, dan satu saklar push on. Push off dipakai untuk mengaktifkan alarm, dan push on untuk mereset alarm? Saklar on/off untuk supply daya ada sendiri.

Balas

Silakan komentar dengan IDENTITAS YANG JELAS dan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Elektronika Spot - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger