Search
logo blog
Blog Elektronika Spot
Pastikan untuk tidak melewatkan artikel yang mungkin anda ingin simak dengan melihat :Daftar Isi
Terima kasih atas kunjungan Anda, semoga bermanfaat.

Power Supply 22V Dan 24V

Advertisement

Tegangan DC 22V dan 24V adakalanya diperlukan. Keperluan itu misalnya untuk suplai tegangan sebuah printer, suplai tegangan sebagian modul penguat audio kelas D atau kelas AB, atau untuk keperluan-keperluan lainnya.
Power-supply seperti ini mungkin memang sudah ada beredar di pasaran, yaitu yang menggunakan sistem ‘switching’ (SMPS), tapi apa yang akan diulas berikut ini adalah versi lain yang menerapkan sistem linier konvensional dengan menggunakan trafo besi biasa.
Lebih mudah dibuat sendiri karena komponen-komponennya menggunakan parts umum dan mudah didapat di pasaran. Ini kadang menjadi pilihan ketika ada keterbatasan tertentu sedangkan keperluannya dirasakan cukup mendesak.

power_suplai_22v

Gambar di atas memperlihatkan skematik diagram rangkaian power-supply 22V.
Daftar komponen :
R1 = 2k2/1W
C1 = 2200µF/50V
C2 = 47µF/50V
C3 = 220µF/35V
Bridge = 4x dioda 3A ... 5A
D1,D2,D3,D5 = 1N4148
D4 = 1N4002
IC1 = 7824
T1 = TIP41A atau MJE3055 atau TIP3055
Trafo : trafo CT 2A ... 5A

Perhatikanlah bahwa trafo menggunakan tipe “CT” (center-tap) dan tegangan yang diambil dari trafo adalah dari tap 15V kiri dan 12V kanan, sedangkan tap tengahnya (CT) dibiarkan saja. Hasilnya adalah tegangan AC 27V.
Tegangan AC 27V dari trafo disearahkan oleh dioda bridge, lalu diratakan oleh kondensator C1. Hasil penyearahan dan perataan berupa tegangan dengan level puncak kira-kira sebesar 38V. Lihat penjelasan tentang ini dalam ulasan : Penyearahan gelombang penuh dengan kondensator perata .

IC1 meregulasi tegangan DC hingga dihasilkan tegangan stabil sebesar 24V. Dengan adanya D5 maka tegangan keluaran IC akan sebesar 24,6V.
Tegangan stabil 24,6V ini lalu diumpankan ke basis T1, namun melalui untaian seri 3 dioda silikon terlebih dahulu, sehingga tegangan jadi terkurangi sekitar 1,95V.
Tegangan pada basis T1 akan menjadi sebesar kira-kira 22,65V. Maka Ketika T1 aktif dan menghantarkan arus, pada emitornya akan muncul tegangan sebesar kira-kira 22,05V.
Ini adalah tegangan output rangkaian.

Untuk tegangan output 24V, untaian seri 3 dioda di basis T1 ditiadakan. Dengan demikian rangkaian ketiga dioda itu di-jumper saja dengan kawat.
Rangkaiannya akan menjadi seperti berikut :

power_suplai_24v

Catatan :
Bagi kedua rangkaian, kemampuan arus output tergantung dari komponen yang digunakan.
Jika diinginkan arus maksimal 2A maka trafo yang digunakan adalah trafo CT 2A (murni), dan T1 menggunakan TIP41A.
Jika diinginkan arus maksimal 3A, trafo menggunakan trafo CT 3A (murni), dan T1 menggunakan MJE3055 atau TIP3055.
Untuk arus hingga 5A digunakan trafo CT 5A (murni), bridge menggunakan empat dioda 5A, dan T1 menggunakan TIP3055.
IC1 dan transistor sebaiknya dilengkapi dengan heatsink/keping pendingin. Perlu diperhatikan agar penempelan transistor ke heatsink harus disertai isolator mika jika transistor dan IC1 ditempelkan pada heatsink yang sama.

PCB dan tata letak komponen.
Layout PCB untuk kedua rangkaian adalah sama, hanya tata letak komponennya saja yang berbeda. Inilah layout PCB dan tata letak komponennya, semuanya dalam tampak-atas :

pcb_power_suplai_22v-24v

File dengan ukuran asli dapat diunduh di sini : PCB power-supply 22V – 24V .

Have a nice day!


Tulisan senada : DC regulator 3V ... 12V .

Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

Silakan komentar dengan IDENTITAS YANG JELAS dan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Elektronika Spot - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger