Advertisement
DC regulator simetrik berikut ini akan mengeluarkan tegangan + (positif), - (negatif), dan 0 (nol Volt atau ground) dalam beberapa pilihan level tegangan. Arus yang dihasilkannya bisa mencapai 5A.
Dasar dari rangkaiannya telah diulas sebelumnya untuk arus sampai dengan 1A, dalam : DC regulator tegangan simetrik 1A .
Semua resistor yang dipergunakan dalam rangkaian di atas adalah resistor karbon 1/2W. D1...D4 menggunakan dioda power 6A.
IC1 dan IC2 adalah regulator tegangan DC terintegrasi dari keluarga 78XX dan 79XX, lihat ulasan khususnya dalam : Keluarga IC regulator 78XX dan 79XX .
T1 (2N3055 atau TIP3055) dan T2 (MJ2955 atau TIP2955) ditambahkan agar kemampuan menghasilkan arus menjadi bertambah besar. Transistor-transistor ini masih bisa diperbanyak secara paralel untuk arus yang lebih besar lagi.
Karena konsekwensi dari adanya penambahan transistor tegangan keluaran akan sedikit berkurang (sekitar 0,6V), maka dipasanglah D5 dan D6 untuk mengkompensasi keadaan itu. Dengan demikian tegangan keluaran berusaha dipertahankan agar tetap sesuai sebagaimana tegangan keluaran IC1 atau IC2.
Adapun resistor-resistor yang dipasang di sirkit keluaran bertujuan sekedar mengalirkan arus sebesar 10mA atau lebih agar kerja regulator tetap stabil, ketika dibebani ataupun ketika tidak dibebani.
Resistor-resistor ini juga berfungsi mengosongkan muatan kondensator C5...C8 ketika rangkaian di-off-kan.
Transformator yang digunakan adalah transformator 5A/CT.
Untuk tegangan keluaran +- 5V, 6V, 8V, 9V, 12V dan 15V, beberapa komponen yang perlu disesuaikan diterakan pada tabel berikut ini :
Sebagai pelengkap proyek praktek elektronika ini, disertakan rancangan PCB yang bisa diusahakan untuk dibuat.
Pola layout PCB yang diperlihatkan adalah dalam tampak bawah terbalik, sedangkan tata-letak komponennya dalam tampak atas.
Silakan unduh file aslinya di link ini : PCB regulator simetrik 5A .
Dalam praktek perakitan, C3...C6 dipasang sedekat mungkin dengan IC untuk menghindari terjadinya osilasi.
T1 dan T2 memerlukan keping pendingin (heatsink) dari alumunium atau lainnya karena kedua transistor ini akan panas ketika arus beban mulai naik di atas 1A.
Test-lah tegangan keluaran, sudah benarkah atau belum sebelum regulator digunakan.
Akhirnya, perlu diingatkan agar jangan mengganti sekering/fuse dengan yang di luar batas jika terjadi hubung singkat. Jika transistor-transistor dilalui arus yang terlampau besar hingga membuatnya menjadi terlalu panas dan kemudian rusak, tegangan keluaran akan melonjak hingga sebesar V in karena kolektor-emitornya mengalami ‘short’.
Ini tentu akan berbahaya bagi rangkaian beban.
Namun jika semuanya berjalan dengan normal, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Keep happy soldering!
Silakan komentar dengan IDENTITAS YANG JELAS dan tidak menyertakan live-link atau spam.